Minggu, 12 April 2015

[040] Al Mu'min Ayat 003

««•»»
Surah Al Mu'min 3

غَافِرِ الذَّنْبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيدِ الْعِقَابِ ذِي الطَّوْلِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ إِلَيْهِ الْمَصِيرُ
««•»»
ghaafiri aldzdzanbi waqaabili alttawbi syadiidi al'iqaabi dzii alththhawli laa ilaaha illaa huwa ilayhi almashiiru
««•»»
Yang Mengampuni dosa dan Menerima taubat lagi keras hukuman-Nya. Yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-Nyalah kembali (semua makhluk).
««•»»
forgiver of sins and acceptor of repentance, severe in retribution, [yet] all-bountiful, there is no god except Him, [and] toward Him is the destination.
««•»»

Pada ayat ini dijelaskan lima macam sifat Allah Yang menurunkan kitab Alquran:

KESATU
Pengampun dosa, sifat Allah SWT ini ditegaskan pula pada ayat yang lain, sebagaimana firman Allah SWT:
نبئ عبادي أني أنا الغفور الرحيم
"Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Akulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
(QS. Al Hijr [15]:49)

Dan firman-Nya:
إنه هو الغفور الرحيم
Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. Az Zumar [39]:53)

Bagaimana banyaknya dosa seseorang apabila ia meminta ampun kepada Allah dengan sungguh-sungguh, maka Allah SWT akan mengampuni semua dosanya sebagaimana dijelaskan di dalam hadis Qudsi yang dalam bahasa Indonesianya berbunyi sebagai berikut:

"Hai hamba-hamba Ku, sesungguhnya kamu melakukan kesalahan di waktu siang dan malam, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun pada Ku, niscaya Aku mengampuninya".
(H.R. Muslim dan Abu Zar)

Di dalam hadis Qudsi yang lain Allah SWT menegaskan pula yang dalam bahasa Indonesianya berbunyi sebagai berikut:

Berfirman Allah SWT: "Wahai anak Adam! Selagi kamu meminta dan mengharap kepada Ku, maka Aku akan mengampuni dosa-dosa yang ada padamu dan tidak Aku pedulikan lagi. Wahai anak Adam! Andai kata dosamu (bertumpuk) dan telah sampai ke awan langit, kemudian kamu meminta ampun kepada Ku niscaya Aku mengampuninya". (H.R. Tirmizi dari Anas)

KEDUA
Penerima tobat Sifat Allah SWT ini ditegaskan pula pada ayat yang lain di dalam Alquran:
ألم يعلموا أن الله هو يقبل التوبة عن عباده
Tidakkah mereka mengetahui bahwasanya Allah SWT Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya.
(QS. Taubah [9]:104)

Seseorang yang telah berbuat kejahatan seperti penganiayaan dan lain-lain, kemudian ia bertobat, menyesali perbuatannya itu, mempertebal imannya, berbuat baik, dan tetap di jalan Allah, maka Allah SWT akan menerima tobatnya, sebagaimana firman-Nya:

فمن تاب من بعد ظلمه وأصلح فإن الله يتوب عليه
Maka barangsiapa yang bertobat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah SWT menerima tobatnya.
(QS. Al Maidah [5]:39)

Dan firman-Nya:
وإني لغفار لمن تاب وآمن وعمل صالحا ثم اهتدى
Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.
(QS. Thaaha [20]:82)

Dan firman-Nya lagi
:إلا الذين تابوا وأصلحوا وبينوا فأولئك أتوب عليهم وأنا التواب الرحيم
Kecuali mereka yang telah tobat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran) maka terhadap mereka itu Aku menerima tobatnya dan Akulah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.
(QS. Al Baqarah [2]:160)

KETIGA
Keras hukuman dan berat siksa-Nya.

Mengenai hal ini Allah SWT berfirman:
أن القوة لله جميعا وأن الله شديد العذاب
Bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah itu amat berat (keras) siksa-Nya.
(QS. Al Baqarah [2]:165)

Orang-orang yang berbuat jahat, bergelimang dosa seperti mendustakan dan memungkiri ayat-ayat Allah SWT, menempuh jalan yang sesat yaitu Selain jalan yang telah ditunjukkan dan digariskan Allah SWT mereka itulah yang mendapat siksaan Allah yang berat dan keras, sebagaimana firman-Nya:

كذبوا بآياتنا فأخذهم الله بذنوبهم والله شديد العقاب
Mereka mendustakan ayat-ayat Kami. Karena itu Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosa mereka, dan Allah sangat keras siksa-Nya.
(QS. Ali Imran [3]:11)

Pada ayat lain Allah SWT menegaskan:
إن الذين كفروا بآيات الله لهم عذاب شديد والله عزيز ذو انتقام
Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai pembalasan (siksa).
(QS. Ali Imran [3]:4)

Dan firman-Nya pula:
إن الذين يضلون عن سبيل الله لهم عذاب شديد
Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat.
(QS. Shaad [38/]:26)

KEEMPAT:
Mempunyai karunia. Setiap karunia dan nikmat yang kita peroleh adalah dari Allah SWT,

sebagaimana firman-Nya:
فضلا من الله ونعمة والله عليم حكيم
Sebagai karunia dan nikmat dari Allah SWT dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
(QS. Al Hujuurat [49]:8)

Dan firman-Nya:
وما بكم من نعمة فمن الله
Dan apa saja nikmat (karunia) yang ada pada kamu, maka dari Allahlah (datangnya).
(QS. An Nahl [16]:53)

Tidak ada seorang manusia, dengan jalan apa pun, yang dapat memberi angka yang pasti tentang banyaknya karunia dan nikmat yang telah diberikan Allah SWT padanya, sebagaimana firman-Nya:

وإن تعدوا نعمة الله لا تحصوها
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menemukan jumlahnya.
(QS. An Nahl [16]:18)

KELIMA
Keesaan-Nya.

Salah satu sifat Allah SWT dari sifat-sifat-Nya yang wajib diimani yaitu bahwa Dia Esa, tidak ada Tuhan selain Din, tiada sekutu bagi-Nya, tiada sesuatu yang serupa dengan Dia,

sebagaimana firman Allah SWT:
ليس كمثله شيء وهو السمع البصير
Tiada sesuatu pun yang serupa dengan Dia dan Dialah Maha Mendengar dan Maha Melihat.
(QS. Asy Syura [42]:11)

Sekiranya Ia mempunyai sekutu, ada Tuhan lain yang berkuasa sama dengan kekuasaan-Nya, maka dunia ini akan hancur,

sebagaimana firman Allah SWT:
لو كان فيهما آلهة إلا الله لفسدتا فسبحان الله رب العرش عما يصفون
Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan, selain Allah SWT tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai Arasy daripada apa yang mereka sifatkan.
(QS. Anbiya [21]:22)

Orang-orang yang mengatakan bahwa Allah itu adalah salah satu dari yang tiga, mereka itu adalah termasuk golongan yang ingkar dan kafir, karena sebenarnya Allah itu Esa, tiada Tuhan selain Dia,

firman Allah SWT
لقد كفر الذين قالوا إن الله ثالث ثلاثة وما من إله إلا إله واحد وإن لم ينتهوا عما يقولون ليمسن الذين كفروا منهم عذاب أليم
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Maha Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang kafir di antara mereka akan ditimpa siksa yang pedih.
(QS. Al Maidah [5]:73)

Ayat ini diakhiri dengan suatu ketegasan bahwa semua makhluk akan kembali kepada Allah dan di sanalah nanti disempurnakan balasan bagi mereka menurut perbuatan mereka masing-masing,

sebagaimana firman Allah SWT:
واتقوا يوما ترجعون فيه إلى الله ثم توفى كل نفس ما كسبت وهم لا يظلمون
Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).
(QS. Al Baqarah [2]:281)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Yang mengampuni dosa) orang-orang mukmin (dan menerima tobat) mereka (lagi keras hukuman-Nya) terhadap orang-orang kafir, yaitu Dia mengeraskan azab-Nya terhadap mereka (Yang mempunyai karunia) yakni Pemberi nikmat yang lapang; Dia bersifat demikian selama-lamanya. Dimudhafkannya lafal Ghaafir kepada Adz-Dzanbi, lafal Qaabil kepada At-Taubi, dan lafal Syadiid kepada Al-Iqaabi mengandung makna Takrif sebagaimana lafal terakhir yaitu Dzith Thauli. (Tiada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nyalah kembali) semua makhluk pasti kembali kepada-Nya.
««•»»
Forgiver of sins, for believers, and Accepter of repentance, from them (al-tawb is the verbal noun), Severe in punishment, of disbelievers — in other words, One Who makes it severe for them — One of [abundant] bounty, bestower of abundant grace — God is eternally possessed of all of these attributes, and so the annexation construction using the derivatives [of these attributes] is for the purposes of characterisation, as in the case of the last. There is no god except Him; to Him is the journeying, the [ultimate] return.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 2][AYAT 4]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
3of85
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=40&tAyahNo=3&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#40:3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar